Pagi ini mentari kembali mengeluarkan senyum manis nya, menyapa Alam sehabis melewati dinginnya malam.
Sapaan itu menenangkan ribuan urat saraf yang membeku, menghidupkan gairah akan harapan di setiap nadi - nadi kehidupan.
Urat mengerut, detak inti bumi membara ketika terpaan sinar Senyum Mentari Pagi berjumpa berhadapan dengan Alam.
Tidak ingin bersibak antara Alam dan Senyum Mentari Pagi, tapi apadaya keingin tak sampai jua. Semoga keduanya saling bersua selamanya.
Jakarta, 06 September 2019
Tulisan Ringan Seorang Ruby
0 Komentar